Cuma itu.

Kalau Tuhan itu
Memberi aku satu peluang
Untuk aku memohon sesuatu
Sesuatu yang paling aku mahukan--

Aku memohon supaya diambil
Cebisan memori yang tertinggal
Dari kotak fikiranku
Agar aku bisa teguh berjalan
Tanpa menoleh kebelakang lagi
Kerna aku tidak pingin
Merasakan perihnya semalam

Cuma itu yang aku terpaling mahu, Tuhanku.

Remember?

almost a month

I've been thinking

what's really matter to me

and what is actually happened to me

how I feel 

what should I feel

why I feel this way

that way either--

until reached some point

I remember something-

a thing that I don't remember

or

something that I almost forgot.

Telah jauh aku melangkah kaki
Tinggal segala memori
Tiba dipersimpangan
Aku tersungkur diantara dua cabang

Otak yang berselirat
Bertempur dengan segala rasa yang ada
Buat aku tertunduk mencium bumi
Merasakan hati makin berdarah

Entah kenapa
Rasa yang ada sekarang
Terlalu asing bagi diri
Untuk menerima

Moga Dia sentiasa lindungi aku
Itu yang aku mahu.

Percaya.

Jenisnya aku
Sekali dibilang
"Aku percaya kau"
Aku akan menjaga
Hubungan yang ada
Sebaik yang aku mampu

Tapi sekali kau tipu
Kau bikin onar
Maka percaya dalam hubungan itu
Aku sisihkan perlahan-lahan
Sehinggalah--

Kau bukan lagi sesiapa bagi aku.

Tidak, sama sekali.

Saat mau memiliki
Kau datang menemui
Untuk bertanyakan sendiri
Apakan aku sudi
Membuka hati
Untuk kau tawani

Tapi
Menagapa saat kau pergi
Tanpa menoleh walau sekali
Tiada kata untuk mengakhiri
Dan cuma melangkah kaki
Sikitpun kau tak peduli

Apa aku disini
Cuma boneka untuk kau sakiti
Sampai waku ini
Aku tertanya sendiri

"Apa butuhnya aku untuk memaafkan kau sedangkan kau tak pernah sekali minta untuk dimaafkan?"